Stop Press
JANUARI 2017 , sebuah kenangan 6 tahun silam kembali terjadi bulan ini. Tepatnya pada November 2010, sebuah langkah yang banyak orang sebut "meninggalkan zona nyaman" kembali terjadi dalam hidup saya. Enam tahun lalu, saya yang hanya mengantongi ijazah D1 dari sebuah akademi komunistas dengan pengetahuan komputer dasar bekerja sebagai karyawan kontrak di sebuah pabrik kayu lapis ternama di Kota Tarakan. Panghasilannya cukup lumayan. Sebagai seoarang remaja yang baru mengenal dunia kerja, waktu itu penghasilan saya cukup memuaskan. Namun akhirnya memilih meninggalkan pekerjaan itu untuk mencoba pengalaman baru. Meski ada alasan lain yakni sulit mengatur waktu kuliah dengan sistem kerja shift, saya memutuskan untuk bergabung dengan perusahaan surat kabar terbesar di Kaltara (waktu itu belum mekar dari Kaltim), yakni SKH Radar Tarakan. Saya menerima tawaran bekerja sebagai Marketing PPL di divisi Pemasaran. Gajinya hanya setengah dari apa yang saya dapat dari pekerjaan s...