Sesap Nikmat V60



TAHUN lalu, kawanku Asri Malik menyodorkan gelas berisi cairan berwarna mirip teh pekat, "The real kopi," jarnya. Wah, pikirku masa iya kopi kayak teh gitu, biasanya kopi itu hitam, ada ampasnya, diseduh pake gula. Setelah saya coba seruput, uwekk... Rasanya kok pahit ada asamnya. Spontan aku muntahkan. Dia malah tertawa dengan cibiran khasnya.
Kawanku ini sama sekali tidak kapok menawari dan terus menerus mejelaskan panjang lebar. "Kopi itu seperti ini, ini baru yang namanya minum kopi, ini salah satu metode menyeduh kopi V60, dari biji kopi arabika yang roastingannya mendium, digrinder lalu diseduh menggunakan paper dan alat khusus, serta suhu air tertentu," tuturnya.
Yah apalah itu, yang jelas kata dia, tradisi minum kopi saset bukanlah cara terbaik menikmati kopi. Cara terbaik itu yah seperti ini katanya. "Masih banyak metode lainnya, kalau kopi susu itu enaknya pakai robusta dengan metode seduhan vietnam drip," jelasnya.
Hari demi hari, sambil terus diedukasi olehnya tentang kopi, meski kata dia pengetahuan kopinya juga masih sangat terbatas, tapi dia mulai meracuni aku dengan doktrin minum kopi ala dia.
Tak lama setelah hari itu, dia mengumunkan bahwa dia dan beberapa kawan kecilnya membangun sebuah kedai kopi di Jalan Kusuma Bangsa, Kelurahan Gunung Lingkas, Kota Tarakan Kedai Bean Laden namanya. Terlihat cukup serius, kedai ini dibangun dengan cukup besar dengan konsep yang unik.
Setelah kedai ini resmi dibuka, hampir tiap hari aku nongkrong di sana. Yah, bukan sekedar jadi pelanggan, racun filosopi kopi yang ditanamkannya mulai merangsang minatku. Terlebih orang-orang di kedai ini juga dengan ramah menerima aku, bukan Asri Malik saja, kawan para owner dan barista-baristanya juga tidak pernah bosan dengan keberadaanku yang kadang ada di situ sampai kedai mereka tutup.
Alhasil, kopi yang pernah aku muntah saat pertama kali menyesapnya membuat aku ketagihan. Yah betul, inilah kopi. Dari yang masih dalam bentuk biji, digrinder dan diseduh di depan mata kita. Bukan seperti kopi saset yang selama ini aku minum, tidak tahu seperti apa sebenarnya proses pembuatannya, apa campuran bahannya dan seperti apa dia diolah.
Aku akhirnya paham. Teknik manual brew seperti V60, aero press, syphon, presso dan lain-lain adalah metode untuk menikmati kopi yang sesungguhnya. Cuma kopi, tanpa gula dan bahan tambahan pangan lainya, apalagi pengawet dan perasa buatan.
Terima kasih kawan-kawanku, kalian telah mengajariku menikmati cara minum kopi yang sesungguhnya. Aku suka kopimu, aku suka rasa pahit asamnya arabika. V60 metode kegemaranku. Cuma di Kedai Bean Laden yang dihuni manusia ramah yang tidak pelit ilmu soal kopi. "Sama-sama kita belajar," ujar barista keren kedai ini, Irwanto alias Cempa. (Tarakan, 3 Januari 2017)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pakde Salam, Nelayan yang Beralih Profesi Jadi Penjual Punpun

BERSAMA SUHU JURNALIS